TEMA 7 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 5&6
Good morning my student..,,,
Tabik pun ,,,!!
Apa kabar anak sholeh sholeha VC. alhamdulillah semoga kita semua dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Sebelum belajar pastikan sudah mendengarkan tausiah serta rangkum isinya, tadarus kemudian shalat dhuha ya nak. setelah selesai silahkan klik link berikut untuk absen wajib ya🥰 :
Setelah absen jangan lupa ucapkan bismilah dan berdo'a ya nak!
Kelas : V C
Tema 7 : Peristiwa dalam
Kehidupan
Sub Tema 2 : Peristiwa Kebangsaan Seputar
Proklamasi Kemerdekaan
Pembelajaran
ke- : 5 dan 6
Muatan
Terpadu : PPKn ( KD 3. 4, 4.4),
Bahasa Indonesia (KD 3.5, 4. 5), IPA (KD 3. 7, 4.7), SBdP (KD 3. 3, 4. 3)
Tujuan
Pembelajaran :
1. Peserta
didik dapat mengidentifikasi perjuangan dalam mempertahakan kemerdekaan dengan
penuh kepedulian.
2. Peserta
didik dapat mengetahui perubahan wujud
benda yang dipengaruhi oleh kalor atau panas dengan tanggung jawab.
3. Peserta
didik dapat menentukan sikap yang baik dalam keragaman masyarakat dengan penuh
kepedulian.
Bahasa
Indonesia (KD 3. 5, 4. 5)
Ø
Mempresentasikan Informasi Penting Teks
Narasi sejarah
Mempresentasikan
informasi penting dari teks narasi sejarah berarti meyampaikan kembali
keseluruhan informasi yang disajikan menggunakan bahasamu sendiri.
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Ketika bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, banyak pihak asing yang tidak menyetujuinya. Pihak-pihak asing tersebut antara lain Sekutu, terutama Belanda dan Inggris. Demikian pula dengan Jepang. Banyak tentara Jepang yang masih tersisa di Indonesia belum mengetahui jika mereka telah kalah dan menyerah kepada Sekutu. Mereka juga belum tahu jika bangsa Indonesia telah merdeka. Belanda datang kembali ke Indonesia dengan membonceng Inggris. Inggris merupakan perwakilan Sekutu di Asia Tenggara. Tentara Inggris ini diberi nama AFNEI di bawah pimpinan Jenderal Sir Philip Cristison. Inggris bertugas melucuti senjata tentara Jepang yang masih ada di Indonesia serta membebaskan tawanan perang Sekutu. Kedatangan Inggris yang ternyata juga diboncengi tentara sipil Belanda yang disebut NICA ditentang oleh rakyat dan pemerintah Indonesia. Mereka tidak menghormati kedaulatan bangsa Indonesia. Perlawanan rakyat terjadi di mana-mana. Perjuangan rakyat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua cara, yakni perlawanan fisik dan diplomasi. Perlawanan fisik dilakukan dengan kontak senjata. Adapun perjuangan dengan diplomasi dilakukan melalui meja-meja perundingan. Perlawanan fisik dilakukan di berbagai daerah, antara lain sebagai berikut :
1. Pertempuran
10 November 1945 di Surabaya, yang kemudian setiap tanggal 10 November
diperingati sebagai Hari Pahlawan. Berawal dari tewasnya Jenderal Mallaby,
pimpinan Sekutu. Adapun tokoh yang terlibat adalah Bung Tomo, Gubernur Suryo,
dan Kolonel Sungkono.
2. Palagan
Ambarawa, terjadi pada tanggal 15 Desember 1945 di Ambarawa, Jawa Tengah.
Kemudian, setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infantri
Nasional. Insiden ini bermula dari Sekutu mempersenjatai tawanan yang sudah
dibebaskan. Sekutu juga membebaskan orangorang Belanda secara sepihak. Adapun
tokoh yang terlibat dalam peristiwa ini antara lain Kolonel Isdiman dan Kolonel
Sudirman.
3. Bandung
Lautan Api, terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Insiden ini bermula dari
ultimatum Sekutu meminta senjata yang diperoleh dari tentara Jepang untuk
diserahkan kepada Sekutu. Namun, rakyat Bandung menolaknya, bahkan membakar
Kota Bandung agar tidak dikuasai Sekutu. Tokoh yang terlibat antara lain Moh.
Toha, Abdul Haris Nasution, dan Suryadi Suryadarma.
4. Medan
Area, terjadi pada tanggal 10 Desember 1945 karena orangorang Belanda
menginjak-injak bendera Merah Putih. Tokoh yang terkenal adalah Ahmad Tahir.
5. Serangan
Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Peristiwa ini dipicu Belanda yang menduduki
Kota Yogyakarta dan mempropagandakan bahwa TNI telah hancur. Tokoh yang
terlibat antara lain Letkol. Suharto dan Sultan Hamengkubuwono IX.
Perjuangan
secara diplomasi juga dilakukan dari perundingan satu ke perundingan yang lain.
1. Perundingan
Linggarjati
Diadakan pada tanggal 10 November
1946 di Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat. Dalam perundingan ini, Indonesia
diwakili oleh Sutan Syahrir dan Belanda diwakili oleh Prof. Schermerhon. Hasil
perjanjian ini sebagai berikut.
·
Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik
Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
·
Negara Indonesia Serikat terdiri dari
Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.
·
Negara Indonesia Serikat dan Belanda merupakan
satu uni dengan nama Uni Indonesia-Belanda yang diketuai Belanda. Namun,
Belanda mengingkari perjanjian ini dan melancarkan Agresi Militer Belanda I
pada tanggal 21 Juli 1947.
2. Perjanjian
Renville
Perjanjian Renville diadakan pada
tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal USS Renville milik Amerika Serikat. Isi
perjanjian ini sebagai berikut.
·
Belanda hanya mengakui daerah Republik
Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatra.
·
Semua pasukan RI harus ditarik mundur dari
wilayah-wilayah yang diduduki Belanda.
·
Belanda tetap berdaulat di seluruh wilayah
Indonesia sampai diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) yang akan
segera dibentuk. Namun, Belanda lagi-lagi mengingkari isi Perjanjian Renville dan
melakukan Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1949.
3. Perjanjian
Roem Royen
Diadakan pada tanggal 17 April 1949
di Jakarta. Indonesia diwakili oleh Moh. Roem dan Belanda diwakili oleh Van
Royen. Isi perjanjian ini sebagai berikut.
·
Pemerintah Indonesia dikembalikan ke
Yogyakarta.
·
Menghentikan gerakan militer dan
mengembalikan tawanan.
·
Republik Indonesia sebagai bagian dari
Negara Indonesia Serikat.
·
Akan segera dilaksanakan Konferensi Meja
Bundar.
Ø
Menentukan Informasi Penting Teks Narasi
Sejarah
Untuk menentukan
informasi penting yang disajikan dalam teks, dapat mengelompokkan setiap
informasi menggunakan kata tanya 5W1H. setelah itu dapat diuraikan dengan peta
pikiran.
Peristiwa
Pengakuan Kedaulatan Indonesia oleh Belanda
Tindak lanjut Perjanjian Roem Royen adalah diselenggarakannya
Konferensi Meja Bundar atau yang disingkat dengan KMB. KMB dilaksanakan di Deen
Haag, Belanda pada tanggal 23 Agustus-2 November 1949. Delegasi Belanda
dipimpin olah Van Maarseven. Delegasi BFO atau Badan Musyawarah Negara-Negara
Federal dipimpin oleh Sultan Hamid II.
Adapun hasil KMB sebagai berikut.
1.
Belanda akan menyerahkan
sepenuhnya kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir bulan
Desember 1949.
2.
Penyelesaian masalah Irian
Barat ditunda setahun kemudian setelah penyerahan kedaulatan pada Republik
Indonesia Serikat.
3.
Republik Indonesia Serikat dan
Belanda membentuk Uni yang dipimpin oleh Ratu Belanda berdasarkan kerja sama
sukarela dan sederajat.
4.
Republik Indonesia Serikat
harus membayar utang kepada Belanda sejak tahun 1942.
5.
Pembubaran KNIL dan memasukkan
anggota KNIL ke APRIS.
6.
Kapal-kapal perang Belanda
ditarik kembali dari Indonesia.
7.
Konstitusi Republik Indonesia
Serikat dipermaklumkan kepada Kerajaan Belanda.
Selain itu, hasil KMB juga mengembalikan wilayah-wilayah Indonesia
menjadi satu kesatuan, kecuali Irian Barat. Sesuai hasil kesepakatan dalam KMB,
pada tanggal 27 Desember 1949, diadakan upacara pengakuan kedaulatan dari Pemerintah
Belanda kepada Republik Indonesia Serikat. Namun sebelumnya, pada tanggal 17
Desember 1949, diadakan pelantikan Presiden Republik Indonesia Serikat, yaitu
Ir. Soekarno. Pada tanggal 20 Desember 1949, Drs. Moh. Hatta dilantik sebagai
Perdana Menteri Republik Indonesia Serikat. Pengakuan kedaulatan Indonesia
dilaksanakan di Belanda dan di Indonesia. Wakil Indonesia yang menandatangani
pengakuan kedaulatan di negeri Belanda adalah Drs. Muh. Hatta dan wakil dari
Belanda adalah Ratu Yuliana. Adapun proses penandatanganan di Indonesia, pihak
Belanda diwakili oleh Lovink dan wakil Indonesia adalah Sultan Hamengkubuwono
IX. Dengan adanya pengakuan kedaulatan tersebut, berakhirlah penjajahan dan
kekuasaan Belanda atas Indonesia. Peristiwa tersebut juga menandai berdirinya
negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
PPKn (KD 3. 4, 4. 4)
Kemerdekaan
yang diperoleh bangsa Indonesia merupakan hasil perjuangan para pahlawan. Oleh
sebab itu, kita harus menghormati dan menghargai jasa para pahlawan dengan
menyanyikan serta memahami lagu-lagu perjuangan. Setiap lagu perjuangan
memiliki makna yang menggambarkan sikap kepahlawanan para pejuang dalam meraih
kemerdekaan. Salah satunya adalah lagu Syukur.
Syair
lagu syukur menceritakan perjuangan para pahlawan dengan berani dan gigih
mengusir para penjajah untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Sebagai generasi
penerus bangsa kita harus bersyukur dan mengenang jasa para pahlawan dan
meneruskan perjuangan para pahlawan dengan mengisi kemerdekaan dengan semangat
persatuan.
IPA (KD 3. 7 , 4. 7)
Pelepasan
atau penyerapan kalor dapat mengubah wujud benda. Keduanya dapat terjadi dalam
satu proses sekaligus, misalnya dalam pembuatan minyak wangi dari bunga.
Kalor
mengubah wujud benda melalui peristiwa penguapan. Penguapan adalah peristiwa
perubahan wujud dari cair menjadi gas melalui penyerapan kalor. Pernahkah kamu
mengamati ketika merebus air sampai mendidih? Apakah yang keluar dari cerek?
Dari mulut cerek, keluar asap putih. Asap putih tersebut adalah air yang
terkena panas berubah menjadi uap air.
Contoh
lain perubahan wujud karena penguapan sebagai berikut.
1. Bensin
dibiarkan di tempat terbuka lama-lama akan habis.
2. Minyak
kayu putih dibiarkan di dalam botol terbuka dalam waktu lama akan berkurang
isinya.
3. Baju
basah akan kering ketika dijemur di bawah panas matahari.
SBdP (KD 3.3, 4. 3)
Pola lantai adalah pola denah
yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan
pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari. Pola lantai ini
sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seoarang penari.
Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Dalam
sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan. Ada
beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :
1. Pola lantai vertikal
Pola lantai vertikal (lurus): Pada pola lantai ini, penari
membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau
sebaliknya. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari klasik. Pola lantai ini
menampilkan kesan sederhana tapi kuat.
2.
Pola lantai horizontal
Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris
membentuk garis lurus ke samping.
3.
Pola lantai diagonal
Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris
membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri.
4.
Pola lantai garis melengkung
Pola lantai garis melengkung. Pada pola lantai garis melengkung,
penari membentuk garis lingkaran, pola lantai lengkung ular, dan pola lantai
angka delapan. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari rakyat dan tari
tradisi, memberi kesan lemah dan lembut. Beberapa pola lantai melengkung antara
lain melingkar, lengkung ular dan angka delapan.
Setelah mempelajari materi di atas kalian dapat mengerjakan latihan soal pada link berikut ini:
Kerjakan dengan teliti dan jawab dengan benar ya nak! jangan lupa kirimkan dokumentasi kalian saat mengerjakan serta hasil nilainya ya nak! terimakasih Tetep jaga kesehatan, shalat 5 waktu dan selalu semangat walaupun belajarnya dari rumah.Wassalamualaikum.wr.wb.
Beberapa dokumentasi hari Kamis :